Bisnis.com, BADUNG -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyebut kerja sama antara PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) di 2 lapangan panas bumi milik pemerintah Kenya, Afrika, bakal terealisasi pada akhir 2024 dan awal 2025.
Adapun, kerja sama pengembangan lapangan panas bumi tersebut dilakukan bersama dengan perusahaan Kenya yaitu Geothermal Development Company (GDC) dan Africa Geothermal International Ltd (AGIL).
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi mengatakan ketiga perusahaan tersebut akan melakukan eksplorasi di 2 lapangan panas bumi di Kenya yaitu Suswa dan Longonot.
"Rencananya kerja sama Pertamina Geothermal Energy dengan GDC nya Kenya itu akan mulai diimplementasikan pada akhir 2024 dan awal 2025," kata Jodi di Media Center IAF 2024, Senin (2/9/2024).
Dia menuturkan, pihaknya terus mendorong upaya implementasi konkret dari kerja sama antara Indonesia dan Afrika yang dilatarbelakangi oleh 'Bandung Spirit'. Konsep tersebut terjalin sejak Konferensi Asia Afrika pada 1955.
Dalam hal ini, kesepakatan bisnis PGEO juga menjadi bagian dari upaya Kemenko Marves bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, serta kementerian lainnya untuk mendorong kerja sama nyata melalui hubungan antarpemerintah maupun business to business (B-to-B).
Baca Juga
"Pertamina kami mendorong dan progresnya sudah sangat positif terkait dengan pengembangan dua blok geothermal di Kenya," jelasnya.
Ditemui terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pengembangan proyek panas bumi di Kenya sudah berjalan. Dia melihat potensi geothermal di Kenya cukup besar.
"Karena potensi geothermal nya besar dengan pengalaman pertamina khususnya Pertamina Geothermal Energy di sektor panas bumi mereka kemudian juga melihat Pertamina sebagai partner yang mumpuni untuk mengembangkan," tuturnya.
Lebih lanjut, Nicke menerangkan bahwa PGEO yang memiliki kompetensi di bidang upstream juga melibatkan pemerintahan Kenya dan pendampingan untuk pengembangan 2 lapangan di Kenya tersebut.
Merujuk pada laporan Pertamina, akselerasi pengembangan Lapangan Suswa secara bertahap sebanyak 4 unit PLTP, masing-masing berkapasitas 50MW dengan target commercial operation date (COD) unit 1 pada tahun 2027.
Adapun, target utamanya menjadikan proyek Suswa sebagai lapangan panas bumi kelas dunia dengan kapasitas 500 MW.
Sementara itu, PGE dan AGIL juga telah menyepakati sejumlah aspek teknis, di antaranya penyiapan joint venture yang akan mengembangkan lapangan Longonot.
Selain itu, PGE dan AGIL telah menyepakati pembelian tenaga listrik (power purchase agreement) sebesar 140 MW dan untuk tahap awal PGE akan melakukan pengeboran eksplorasi sebesar 35 MW yang ditargetkan akan on stream pada 2027.